Tittle : My Secret Namja
Author : Marga Rieta
Length : Chaptered / Trilogi
Cast : Kim Jong in
Park Ri Rin (OC)
All Exo member
Genre : Romance, Friendship, Comedy,
School life, Divergence
Rating :
PG 13
Summery :
“Bukankah sudah ku katakan. Apa benar –
benar mau pacaran dengan ku?”
Kembali dengan Kaibaek ff –ralat– castnya disini masih Kai a.k.a Kim Jong In, yang belum baca My Secret Namja Chapter 1 silahkan baca dulu,
singkatnya ini ngelanjutin ff yang kemaren baru post yg Kainya –ehem- pake baju
SD. Langsung aja deh cekidot!
.:NO SIDER..NO PLAGIATOR..NO COPAS..NO BASHING :.
-
-
-
“Punya adik? Aku?” Gumam Jong In yang
terlihat mengolah maksud pertanyaaan Ri Rin yang mengiringi kedatanganya.
“Ne” Ucap Ri Rin singkat memandang Namja itu menuntut jawaban, bahkan saat
ini Ri Rin yang baru saja memasuki Coffee
Shop masih dalam posisi berdiri dengan wajah serius yang terlihat tak cocok
untuknya. Ri Rin seperti melupakan fungsi kursi karena keterkejutannya.
“Aniya”
jawab Jong In.
Terlihat Namja itu sedikit ragu dengan jawabanya, diamatinya perubahan raut
wajah Yeoja di hadapannya yang
menegang. Emosi Ri Rin sedikit sulit terbaca olehnya.
“Ahh. . Begitu yah? Jadi yang tadi. . .”
Gumaman pelan Ri Rin terhenti
KRING KRING
Suara bel pintu EXO Coffee Shop dari balik punggungnuya terdengar memecah lamunan,
bersama seruan dari beberapa sumber suara yang entah pikirnya seperti suara
anak - anak.
“Ho! Kamjjong
tuh!”
Refleks Ri Rin memalingkan wajahnya ke
sumber suara, benar saja memang segerombolan anak – anak yang entah sejak kapan
sudah memenuhi Coffee Shop kecil itu.
‘Dari
mana asal mereka kenapa bisa ada di sini, bahkan ada yang masih memakai seragam
sekolah. Apa Omma mereka tidak mencari mereka jika berkeliaran seperti itu?’ pikirnya dalam
hati yang tanpa disadari olehnya sendiri bahwa iapun masih mengenakan seragam
SMAnya -_-.
“Yo Kamjjong
sedang apa disini?”
DEG
Anak – anak itu sepertinya menyeru
kearah mereka. Dipandanginya langkah – langkah kecil yang mendekati Jong In,
mereka bercengkrama. Bahkan ia mendengar anak – anak itu memanggil Jong In
dengan sebuah ‘Nick Name’. Ri Rin
sedikit tidak menyangka, seperti nya mereka mengenal Jong In dengan baik.
“Loh, Noona itu siapa?” seru
seorang anak yang menunjuk ke arahnya.
“Ahh, pacarku” balas Jong In santai.
“Mwo,
Jinjjja~!? Noona itu siswi SMA kan? ” lanjut anak itu seolah tak percaya,
terlihat mata kecilnya meneliti seragam Ri Rin jeli.
“Whoo~~ Chungdam High School, seperti Hyung ku” sambungnya setelah mendapat
focus pada logo blazer Ri Rin.
“Gawaa~t, Kamjjong pacaran sama anak
SMA!!”
Ri Rin yang sedari tadi masih sepenuhnya
mematung di sebelah Jong In kembali terpanggil, merasa dirinya di sangkut
pautkan dengan hal yang sedikit mengganggunya sedari awal.
“Chogiyo~
mereka ini siapa?”
“Temanku” jawab Jong In singkat
Ri Rin sedikit menundukkan tubuhnya
mensejajarkan wajah nya dengan Jong In mewakili dalamnya rasa penasarannya. Wajah
cantiknya pun berubah menjadi masam menggambarkan besarnya rasa frustasi dalam
dirinya. Berbanding terbalik dengan Jong In yang terlihat santai menanggapi.
“Teman? Apa akrab karena kalian bertetangga
yah?”
“Begitulah, lagipula kami juga satu
sekolah” jelasnya masih saja santai.
“Nde?
Apa, . apa kalian satu universitas?” tanya Ri Rin dengan wajah memucat.
“Mwo?
Universitas?”
Yeoja itu menundukkan
kepalanya dalam. Mencoba memilah – milah pertanyaan lain yang seharusnya bisa
membuat situasi ini lebih bisa dimengerti olehnya dengan mudah. Sulit baginya
untuk menerima implus dari saraf – saraf sensoriknya, di tambah dengan ke
gaduhan yang ditimbulkan anak – anak kecil di Coffee Shop.
Terlihat keduanya pun akhirnya hanya memilih
untuk terdiam. Tak terelakkan keheningan yang mereka cipatakan semakin membuat
riuh anak – anak itu terdengar jelas.
“Ahjussi~ perlihatkan lemparan itu lagi!”
“Aku sudah bilang kan, ini bukan tempat
main anak SD”
“Tapi kan Kamjjong juga datang, kenapa
kami tidak? Ahjussi kau pilih kasih” degus seorang anak.
“Hyaa~~
Jong In hanya duduk, tidak lari – larian seperti kalian dan lagi pula dia
justru mengundang tamu jadi tidak apa – apa.”
“Berkat itu juga tamu gadis juga jadi bertambah, haha” tambah pria yang
dipanggil Ahjussi itu.
“Huu~~ apaan tuh curang!”
DEG
Ri Rin mendengar percakapan itu dengan
jelas, bahkan sangat jelas di telinganya. Sedikit tidak percaya dengan apa yang
dia dengar tapi ia yakin dirinya tidak tuli karena tiap hari cukup rajin
membersihkan telinganya -_-
Kepala Ri Rin berbalik perlahan mencari
sosok pria paruh baya yang sering di umpatnya ‘Berondong Tua’ itu mengingat
gaya berpakaian IndiBridalnya
“Ahjussi~, Sekali lagi bisa tidak
berikan profil Jong In yang sebenarnya” Ri Rin berucap lirih dengan wajah
datarnya.
Aura mematikan seolah keluar dari
sorotan mata Ri Rin yang mengarah tajam ke Paman pemilik Coffee Shop. Sebaliknya, tanpa wajah bersalah justru menampakkan
mimik berbunga – bunga, Paman itu menanggapi pertanyaan miris Ri Rin dengan
santainya.
“Real
Name Kim Jong In, Nick Namenya
Kkamjong, lahir tanggal 14 januari, Bintang Capricorn,
Kelas 6 SD”
***
Ri
Rin Pov
Ku garuk kepalaku kasar, bukan nya hanya
mengaruk bahkan rasanya lebih ke menjambak kepala sendiri -_- Rambut panjangku pun sepenuhnya sudah berantakan
karena ulah tangan ku yang merutuki kebodohanku. Benar – benar tak terfikir
olehku Namja sekeren Jong In adalah
A. . . Anak Es. . . ANAK SD~~!!
Air mataku entah sejak kapan terus
mengalir, seperti luapan sungai kecil. Di tambah isakan – isakan kecil yang
tanpa ku sadari keluar dari mulut ku, kuyakin semua pasti menganggapku aneh
sekarang padahal kan aku lucu’ dan penuh Aegyo,
Otokheyo~–masihsempatnarsis–
Author
Pov
“Bukankah sudah ku katakan. Apa benar –
benar mau pacaran dengan ku?”
Jong In memandang lekat Yeoja dihadapannya yang terlihat gusar,
sedikit banyak merasa bersalah dengan situasi yang merumitkan mereka, tak
dipungkiri ada rasa takut akan kehilangan Yeoja
yang menemani kehidupan kecilnya.
“Ha. . Habisnya sama sekali tak tahu
kan” Ujar Ri Rin dengan isakan, tangannya menumpu kelapanya diatas meja
mencengkarm sela rambut panjangnya bukti besarnya rasa frustasinya.
“Aku sudah ingin mengatakanya padamu,
tapi kau seperti tidak mau mendengarku. Apa dulu tidak pernah belajar untuk
mendengar ucapan orang sampai selesai” protes Jong In.
“Habisnya, bagaimana mungkin? Aku aku
sama sekali tidak menyangka, itu bahkan terlalu mustahil untuk terfikir oleh ku.
Kau taukan aku tidak terlalu pintar. . .” penjelasan panjang lebar Ri Rin yang
tanpa henti teralih.
Merasa tak mendengar ocehan ringan Jong
In lagi yang sesungguhnya justru membuatnya nyaman. Ri Rin bangkit mengusap
sisa air mata yang masih mengendap di sisi mata kecilnya. Menyelidik Namja
di hadapannya, di dapatinya Jong In yang memandang sesuatu di tangannya focus.
“Sedang apa?”
“Melihat kartu yang tadi ku beli” jawab
Jong In tanpa merubah focus pandangannya.
Ri Rin mendekatkan wajah sembabnya
menilik benda yang berada di genggaman Jong In, yang katanya ‘kartu’ itu.
“Kartu?”
“Ne,
Ini seemacam kartu game, aku mengoleksinya” terang Jong In.
Bibir Ri Rin mengerucut membentuk bulatan
yang berakhir dengan bunyi “Oh” dari mulutnya.
“Jadi bagaimana?”
“Eh?”
“Masih mau pacaran dengan ku?”
Manik mata Jong In yang sebelumnya masih
tertuju pada kartu sedetik kemudian menatap wajah Ri Rin, perlahan mencari
focus pada bola mata Yeoja itu, Ohh! dunia
seperti Slow Motion bagi Park Ri Rin.
Terlihat jelas secara detil dimatanya, tatapan tajam Jong In yang beralih
menatapnya intens.
Jong In tersentak setelah menyadari Yeoja di hadapannya lagi – lagi bertingkah
tidak wajar -__-Mengenggam kedua tangannya di samping pipinya, sembari
memandang Jong In dan tersenyum dengan kepala nya yang di gelengkan perlahan
penuh kekaguman. Setelah terlihat berfikir sejenak kembali Jong In membuka bibir –ehem- sexy nya.
“Masih mau pacaran dengan ku Phedophilia?”
Jong In mengucapkan sebuah kata yang
berhasil membuat wajah terpesona Ri Rin berganti syok, dengan mulut yang
terbuka dan mata yang melebar. Kembali Ri Rin mengacak – acak rambutnya yang
memang sudah berantakan.
Meninggalkan Ri Rin dengan syok nya yang
berlebihan, Jong In kembali sibuk mengobrol dengan teman – temannya.
“Ada yang mau Momo Card?”
“Mau. . Mau! Ayo kita tukaran!”
“ANDWEE!!”
Teriakan Ri Rin sontak membuat seluruh
pengunjung Cofffe Shop memandangnya
dengan tatapan datar seolah memancarkan tatapan bermakna ‘Ah Yeoja aneh itu lagi’
***
Gedung tingkat tiga Chungdam High School
terlihat semakin megah di bawah sinar cerah matahari yang memantul pada kaca
jendela – jendela besarnya. Ditambah warna cerah langit biru dihiasi awan – awan
putih seperti permen kapas yang melayang, sebuah siang yang terlihat sempurna.
Berbanding terbalik dengan suasana hati
salah seorang Yeoja yang sedang
berada di salah satu kelas di dalam sekolah megah itu, Park Ri Rin. Bunyi bel instirahat pun sama sekali
tidak menarik perhatiannya, dia hanya terduduk kaku dengan kedua tangan yang
bertautan diatas meja sebagai pusat pandangan. Tidak ketinggalan wajah murung
nya yang sengat terlihat aneh untuk disandangnya.
‘Aku.
. Phedophilia?’
‘Yang
benar saja’
‘Tidak.
. . tidak , tidak mungkin’
Umpatan – umpatan kecil terus keluar
dari hatinya. Membuatnya tak sadar Minah sahabatnya sudah berdiri tepat didepan
wajahnya.
“Ri Rin-ah”
“Ommo!
Hyaa~ kau mengagetkan ku Pabo”
Minah hanya mendesis mendengar ocehan Ri
Rin yang bahkan dengan berlebihanya memukul – mukul lengannya dengan pukulan
berkecapatan tinggi dengan kedua tangan kecilnya.
“Hyaa~ hentikan! Kau menyakiti ku tau” keluh
Minah sambil menjauhkan tangannya dari jangkauan Ri Rin.
“Jinjja?
Mian hehe” ucapnya santai menanggapi wajah kesal Minah
Wajah Minah yang kesal berganti senyuman
manja yang menampakkan Eye Smilenya,
tapi ini bukanlah kabar baik melainkan menjadi pertanda buruk bagi Park Ri Rin.
Ri Rin sangat yakin satu – satunya Eye
Smile yang menyaingi Eye Smile miliknya
ini akan membawa sebuah mala petaka baginya -_-
“Geuromyo,
apa kau sudah mengatakannya pada Jong In?”
“Eh?”
“Aigoo~ tentang kencan
bareng kita, umm?”
Mata Ri Rin membulat , mulut nya terbuka
dengan bibir atas yang terangkat mehrong ke samping -_- Tubuhnya yang menghadap
Minah dipalingkannya 45˚ mata kecilnya melirik minah dengan tatapan takut –
takut. Mengingat temannya ini sempat memenangkan tempat ke-2 dikejuaran Hapkido Nasional, dia benar – benar tak
ingin menjadi pengganti samsak atau apapun itu untuk bahan latihannya.
“Hyaa~~ apa kalian sudah mendengarnya?”
teriak Chorong dengan nafas tersengal.
Chorong yang baru saja memasuki kelas
terlihat sangat riuh dan bersemangat memecah keheningan. Hening yang semu dan
hanya berlangsung sementara tentunya, hingga akhirnya Rombongan Namja gila sekelasnya kembali dari kantin ditambah
Park Chorong sahabatnya dari kelas sebelah yang suka tiba- tiba nimbrung tak
jelas.
Ri Rin bernafas lega, tidak di sangka Park
Chorng sahabatnya itu juga ada fungsinya -_- Dia pun terbebas dari tekanan
Minah yang membuatnya hampir kehilangan separuh nyawanya. Setidaknya dia aman
untuk hari ini pikirnya.
“Sulli katanya pacaran dengan siswa SMP!”
“Mwo?
Jinjja? Kau mengetahuinya dari mana?
Aigoo~ benar – benar tidak
bisa dipercaya” Ujar Minah seraya menggelengkan kepala.
“Hehe. . Ilhoon yang mengatakannya
padaku” jawab Chorong tersipu.
“Aisss~
Namja Chingu mu itu memang tukang
gossip”
“Hyaaa~
dari pada kau menilai Ilhoon ku seperti itu, apa kau tidak berfikir kalo si
Sulli itu yang punya kelainan jiwa ohh?”
Perlahan Ri Rin mengangkat kakinya,
mencoba untuk meninggalkan kedua sahabatnya yang terlihat sangat heboh penuh Euphoria. Hingga akhirnya ia berhasil
berdiri melangkahkan kaki perlahan menuju pintu kelas.
Hanya berjarak beberapa kaki lagi hingga
Ri Rin bisa dikatakan berhasil meloloskan diri. Namun, tubuhnya seakan membeku
mendengar beberapa kalimat yang terus mendengung di telinganya mengharuskan
kakinya untuk berhenti melawan perintah otaknya yang entah, apa memang masih
ada? -__-
“Ommo~ Ommo apa dia Phedophilia?”
Kata – kata Chorong berhasil membuat
tubuh Ri Rin melemas, kakinya melorot menjatuhkan badannya dengan tangan yang
menjadi satu – satunya penumpu tubuhnya. Ri Rin terduduk mematung di depan
pintu kelasnya, Lalu – lalang siswa –siswi yang bahkan mengira dirinya pengemis
-_- pun sudah tak di gubrisnya.
“Kalau dengan siswa SMP sudah dibilang Phedophil , lalu aku yang pacaran dengan
anak SD?” desis Ri Rin hampir tak terdengar.
“Andwee.
. Andweyo~”
Wajahnya menerawang jauh, perlahan
kembali samar terdengar percakapan kedua temannya.
“Chorong-ah yang namanya Phedophilia itu
Namja yang suka dengan Yeoja yang lebih muda. Nah kalau Yeoja yang uka dengan Namja yang lebih muda itu disebut Cougar”
“Cougar? Ah, . . Nde~” Ucap Chorong dengan anggukan
Ri Rin memasang wajah datarnya, memasang
wajah seolah tak heran mengapa dirinya sampai salah mengartikan kedua kelainan
psikis itu sebelumnya.
“Oh jadi aku seharusnya disebut Cougar ––––Eh? bukan waktunya untuk
kagum Pabo~ Aiss Jinjja~” desisnya
pelan merutuki diri.
Ekspresi datarnya kini berubah,
digantikan mata membulatnya yang berair dengan mulut yang terbuka. Semakin
menambah kesan pengemis yang kini melekat untuknya.
‘Ottokhe~~
!?’
‘jadi
benar – benar tidak bisa bilang yang sebenarnya, kalau Jong In anak SD -_-’
***
Aroma kopi yang tercium selalu mampu
memberi Namja itu kenyamanan, entah
mengapa aroma kopi yang memenuhi ruangan sangat disukai otaknya. Sesekali
matanya memandang Yeoja di hadapannya
yang sedari awal terus memandangnya intens, menurutnya bahkan Yeoja itu hingga tak berkedip selama
beberapa menit.
“Bisa kah Noona berhenti memandangku dengan wajah aneh seperti itu” gumam Jong In mengekspresikam rasa risihnya.
Ya risih. . . tak tahu harus bersikap seperti apa dihadapan Yeoja yang terus mendebarkan hatinya.
‘Bahkan
tanpa tatapan mu pun sudah membuat adrenalin ku memacu’ ungkap Jong In
dalam hatinya.
“Jong
In. . . Jong In-ah” panggil Ri Rin
“Ne?”
sahut Jong In seadanya.
“Apa aku sangat – sangat aneh?”
“Umm. . . Jika dipikir dengan anggapan
umum, mungkin juga bisa dianggap begitu”
Ri Rin terdiam mengolah maksud ‘Anggapan
Umum’ yang dilontarkan Jong In barusan.
“Tapi, karena belakangan ini yang
namanya pacaran beda usia juga cukup popular dan bisa diterima. Jadi kalau
menurut mu baik, begitupun mungkin tidak apa” Ujar Jong in seraya menyodorkan
sebuah tabloid.
Ri Rin menilik tabloid yang disodorkan
Jong In
‘Pasangan Bintang Korea ini Hadapi
Perbedaan Usia’
1. Yang Hyun Suk - Lee
Eun Joo (12 Tahun)
2. Yoo Jae Suk - Na Kyung Eun (9 Tahun)
3. Han Hye Jin - Ki Sung Yong (8 Tahun)
. . .
. . .
“Padahal kau sendiri bilang Phedophil “ ujar Ri Rin tanpa
meniggalkan kesan serius nya dengan mata yang masih sibuk membaca. Di dalam
artikel singkat itu terdapat jejeran beberapa nama yang ankrap di telinganya.
“Soalnya kupikir sangat menarik”
“Hyaa~ Kim Jong In, jangan seenaknya
bilang ‘menarik’ seperti itu, aku benar – benar sangat bingung” protes Ri Rin.
“Bingung? Soal putus atau tidak?”
Ri Rin lagi – lagi seperti dihujani
tembakan peluru tepat di Jantungnya, rasa sesak memenuhi dadanya, mengapa Namja dihapadannya dapat mengutarakan hal – hal yang tanpa
difikirnya mampu dengan membuatnya terkena serangan jantung tiba - tiba
“Putus. . .?”
-
-
-
-
TBC
Hwaaaa~~ author bingung mau TBC in
dimana~~ mana bentar lagi udah praktikum, keburu gawat kalo ga di tamatin cepet
– cepet nih -_- bisa malah terbengkalai. Mudahan reader bisa dapet fellnya yah
^^ selain itu sebenarnya sih ini mau dibuat trilogy tapi ga tau kenapa alurnya
kelambatan dan yaah muncul rada banyak klimaks so mau ga mau mungkin bisa
sampai 5 chapter -_- weewww~~ Fighting!! Aja sih, leave some coment! No Sider right ;))