Thursday, April 17, 2014

FF: My Secret Namja Chapter 2

oleh Unknown pada 10:53 PM






Tittle                : My Secret Namja
Author             : Marga Rieta
Length             : Chaptered / Trilogi
Cast                 : Kim Jong in
  Park Ri Rin (OC)
  All Exo member
Genre              : Romance, Friendship, Comedy, School life, Divergence
Rating             : PG 13
Summery         : “Bukankah sudah ku katakan. Apa benar – benar mau pacaran dengan ku?”

Kembali dengan Kaibaek ff –ralat– castnya disini masih Kai a.k.a Kim Jong In, yang belum baca My Secret Namja Chapter 1 silahkan baca dulu, singkatnya ini ngelanjutin ff yang kemaren baru post yg Kainya –ehem- pake baju SD. Langsung aja deh cekidot!

.:NO SIDER..NO PLAGIATOR..NO COPAS..NO BASHING :.

-
-
-
“Punya adik? Aku?” Gumam Jong In yang terlihat mengolah maksud pertanyaaan Ri Rin yang mengiringi kedatanganya.

“Ne” Ucap Ri Rin singkat memandang Namja itu menuntut jawaban, bahkan saat ini Ri Rin yang baru saja memasuki Coffee Shop masih dalam posisi berdiri dengan wajah serius yang terlihat tak cocok untuknya. Ri Rin seperti melupakan fungsi kursi karena keterkejutannya.

Aniya” jawab Jong In.

Terlihat Namja itu sedikit ragu dengan jawabanya, diamatinya perubahan raut wajah Yeoja di hadapannya yang menegang. Emosi Ri Rin sedikit sulit terbaca olehnya.

“Ahh. . Begitu yah? Jadi yang tadi. . .” Gumaman pelan Ri Rin terhenti

KRING KRING

Suara bel pintu EXO Coffee Shop dari balik punggungnuya terdengar memecah lamunan, bersama seruan dari beberapa sumber suara yang entah pikirnya seperti suara anak - anak.

“Ho! Kamjjong  tuh!”

Refleks Ri Rin memalingkan wajahnya ke sumber suara, benar saja memang segerombolan anak – anak yang entah sejak kapan sudah memenuhi Coffee Shop kecil itu.

‘Dari mana asal mereka kenapa bisa ada di sini, bahkan ada yang masih memakai seragam sekolah. Apa Omma mereka tidak mencari mereka jika berkeliaran seperti itu?’ pikirnya dalam hati yang tanpa disadari olehnya sendiri bahwa iapun masih mengenakan seragam SMAnya -_-.

“Yo Kamjjong  sedang apa disini?”

DEG

Anak – anak itu sepertinya menyeru kearah mereka. Dipandanginya langkah – langkah kecil yang mendekati Jong In, mereka bercengkrama. Bahkan ia mendengar anak – anak itu memanggil Jong In dengan sebuah ‘Nick Name’. Ri Rin sedikit tidak menyangka, seperti nya mereka mengenal Jong In dengan baik.

“Loh, Noona itu siapa?”  seru seorang anak yang menunjuk ke arahnya.

“Ahh, pacarku” balas Jong In santai.

Mwo, Jinjjja~!? Noona itu siswi SMA kan? ” lanjut anak itu seolah tak percaya, terlihat mata kecilnya meneliti seragam Ri Rin jeli.

“Whoo~~ Chungdam High School, seperti Hyung ku” sambungnya setelah mendapat focus pada logo blazer Ri Rin.

“Gawaa~t, Kamjjong  pacaran sama anak SMA!!”

Ri Rin yang sedari tadi masih sepenuhnya mematung di sebelah Jong In kembali terpanggil, merasa dirinya di sangkut pautkan dengan hal yang sedikit mengganggunya sedari awal.

Chogiyo~  mereka ini siapa?”

“Temanku” jawab Jong In singkat

Ri Rin sedikit menundukkan tubuhnya mensejajarkan wajah nya dengan Jong In mewakili dalamnya rasa penasarannya. Wajah cantiknya pun berubah menjadi masam menggambarkan besarnya rasa frustasi dalam dirinya. Berbanding terbalik dengan Jong In yang terlihat santai menanggapi.

“Teman? Apa akrab karena kalian bertetangga yah?”

“Begitulah, lagipula kami juga satu sekolah” jelasnya masih saja santai.

Nde? Apa, . apa kalian satu universitas?” tanya Ri Rin dengan wajah memucat.

Mwo? Universitas?”

Yeoja itu menundukkan kepalanya dalam. Mencoba memilah – milah pertanyaan lain yang seharusnya bisa membuat situasi ini lebih bisa dimengerti olehnya dengan mudah. Sulit baginya untuk menerima implus dari saraf – saraf sensoriknya, di tambah dengan ke gaduhan yang ditimbulkan anak – anak kecil di Coffee Shop.

Terlihat keduanya pun akhirnya hanya memilih untuk terdiam. Tak terelakkan keheningan yang mereka cipatakan semakin membuat riuh anak – anak itu terdengar jelas.

Ahjussi~  perlihatkan lemparan itu lagi!”

“Aku sudah bilang kan, ini bukan tempat main anak SD”

“Tapi kan Kamjjong  juga datang, kenapa kami tidak? Ahjussi kau pilih kasih” degus seorang anak.

Hyaa~~ Jong In hanya duduk, tidak lari – larian seperti kalian dan lagi pula dia justru mengundang tamu jadi tidak apa – apa.”

“Berkat itu juga tamu gadis juga  jadi bertambah, haha” tambah pria yang dipanggil Ahjussi itu.

“Huu~~ apaan tuh curang!”

DEG

Ri Rin mendengar percakapan itu dengan jelas, bahkan sangat jelas di telinganya. Sedikit tidak percaya dengan apa yang dia dengar tapi ia yakin dirinya tidak tuli karena tiap hari cukup rajin membersihkan telinganya -_-

Kepala Ri Rin berbalik perlahan mencari sosok pria paruh baya yang sering di umpatnya ‘Berondong Tua’ itu mengingat gaya berpakaian IndiBridalnya

“Ahjussi~, Sekali lagi bisa tidak berikan profil Jong In yang sebenarnya” Ri Rin berucap lirih dengan wajah datarnya.

Aura mematikan seolah keluar dari sorotan mata Ri Rin yang mengarah tajam ke Paman pemilik Coffee Shop. Sebaliknya, tanpa wajah bersalah justru menampakkan mimik berbunga – bunga, Paman itu menanggapi pertanyaan miris Ri Rin dengan santainya.

Real Name Kim Jong In, Nick Namenya Kkamjong, lahir tanggal 14 januari, Bintang Capricorn, Kelas 6 SD”

***

Ri Rin Pov

Ku garuk kepalaku kasar, bukan nya hanya mengaruk bahkan rasanya lebih ke menjambak kepala sendiri -_-  Rambut panjangku pun sepenuhnya sudah berantakan karena ulah tangan ku yang merutuki kebodohanku. Benar – benar tak terfikir olehku Namja sekeren Jong In adalah A. . . Anak Es. . . ANAK SD~~!!

Air mataku entah sejak kapan terus mengalir, seperti luapan sungai kecil. Di tambah isakan – isakan kecil yang tanpa ku sadari keluar dari mulut ku, kuyakin semua pasti menganggapku aneh sekarang padahal kan aku lucu’ dan penuh Aegyo, Otokheyo~masihsempatnarsis

Author Pov

“Bukankah sudah ku katakan. Apa benar – benar mau pacaran dengan ku?”

Jong In memandang lekat Yeoja dihadapannya yang terlihat gusar, sedikit banyak merasa bersalah dengan situasi yang merumitkan mereka, tak dipungkiri ada rasa takut akan kehilangan Yeoja yang menemani kehidupan kecilnya.

“Ha. . Habisnya sama sekali tak tahu kan” Ujar Ri Rin dengan isakan, tangannya menumpu kelapanya diatas meja mencengkarm sela rambut panjangnya bukti besarnya rasa frustasinya.

“Aku sudah ingin mengatakanya padamu, tapi kau seperti tidak mau mendengarku. Apa dulu tidak pernah belajar untuk mendengar ucapan orang sampai selesai” protes Jong In.

“Habisnya, bagaimana mungkin? Aku aku sama sekali tidak menyangka, itu bahkan terlalu mustahil untuk terfikir oleh ku. Kau taukan aku tidak terlalu pintar. . .” penjelasan panjang lebar Ri Rin yang tanpa henti teralih.

Merasa tak mendengar ocehan ringan Jong In lagi yang sesungguhnya justru membuatnya nyaman. Ri Rin bangkit mengusap sisa air mata yang masih mengendap di sisi mata kecilnya. Menyelidik  Namja di hadapannya, di dapatinya Jong In yang memandang sesuatu di tangannya focus.

“Sedang apa?”

“Melihat kartu yang tadi ku beli” jawab Jong In tanpa merubah focus pandangannya.

Ri Rin mendekatkan wajah sembabnya menilik benda yang berada di genggaman Jong In, yang katanya ‘kartu’ itu.

“Kartu?”

Ne, Ini seemacam kartu game, aku mengoleksinya” terang Jong In.

Bibir Ri Rin mengerucut membentuk bulatan yang berakhir dengan bunyi “Oh” dari mulutnya.

“Jadi bagaimana?”

“Eh?”

“Masih mau pacaran dengan ku?”

Manik mata Jong In yang sebelumnya masih tertuju pada kartu sedetik kemudian menatap wajah Ri Rin, perlahan mencari focus pada bola mata Yeoja itu, Ohh! dunia seperti Slow Motion bagi Park Ri Rin. Terlihat jelas secara detil dimatanya, tatapan tajam Jong In yang beralih menatapnya intens.

Jong In tersentak setelah menyadari Yeoja di hadapannya lagi – lagi bertingkah tidak wajar -__-Mengenggam kedua tangannya di samping pipinya, sembari memandang Jong In dan tersenyum dengan kepala nya yang di gelengkan perlahan penuh kekaguman. Setelah terlihat berfikir sejenak kembali  Jong In membuka bibir –ehem- sexy nya.

“Masih mau pacaran dengan ku Phedophilia?

Jong In mengucapkan sebuah kata yang berhasil membuat wajah terpesona Ri Rin berganti syok, dengan mulut yang terbuka dan mata yang melebar. Kembali Ri Rin mengacak – acak rambutnya yang memang sudah berantakan.

Meninggalkan Ri Rin dengan syok nya yang berlebihan, Jong In kembali sibuk mengobrol dengan teman – temannya.

“Ada yang mau Momo Card?”

“Mau. . Mau! Ayo kita tukaran!”

“ANDWEE!!”

Teriakan Ri Rin sontak membuat seluruh pengunjung Cofffe Shop memandangnya dengan tatapan datar seolah memancarkan tatapan bermakna ‘Ah Yeoja aneh itu lagi’

***

Gedung tingkat tiga Chungdam High School terlihat semakin megah di bawah sinar cerah matahari yang memantul pada kaca jendela – jendela besarnya. Ditambah warna cerah langit biru dihiasi awan – awan putih seperti permen kapas yang melayang, sebuah siang yang terlihat sempurna.

Berbanding terbalik dengan suasana hati salah seorang Yeoja yang sedang berada di salah satu kelas di dalam sekolah megah itu, Park  Ri Rin. Bunyi bel instirahat pun sama sekali tidak menarik perhatiannya, dia hanya terduduk kaku dengan kedua tangan yang bertautan diatas meja sebagai pusat pandangan. Tidak ketinggalan wajah murung nya yang sengat terlihat aneh untuk disandangnya.

‘Aku. . Phedophilia?’

‘Yang benar saja’

‘Tidak. . . tidak , tidak mungkin’

Umpatan – umpatan kecil terus keluar dari hatinya. Membuatnya tak sadar Minah sahabatnya sudah berdiri tepat didepan wajahnya.

“Ri Rin-ah

Ommo! Hyaa~  kau mengagetkan ku Pabo

Minah hanya mendesis mendengar ocehan Ri Rin yang bahkan dengan berlebihanya memukul – mukul lengannya dengan pukulan berkecapatan tinggi dengan kedua tangan kecilnya.

“Hyaa~ hentikan! Kau menyakiti ku tau” keluh Minah sambil menjauhkan tangannya dari jangkauan Ri Rin.

Jinjja? Mian hehe” ucapnya santai menanggapi wajah kesal Minah

Wajah Minah yang kesal berganti senyuman manja yang menampakkan Eye Smilenya, tapi ini bukanlah kabar baik melainkan menjadi pertanda buruk bagi Park Ri Rin. Ri Rin sangat yakin satu – satunya Eye Smile yang menyaingi Eye Smile miliknya ini akan membawa sebuah mala petaka baginya -_-

Geuromyo, apa kau sudah mengatakannya pada Jong In?”

“Eh?”

“Aigoo~ tentang kencan bareng kita, umm?”

Mata Ri Rin membulat , mulut nya terbuka dengan bibir atas yang terangkat mehrong ke samping -_- Tubuhnya yang menghadap Minah dipalingkannya 45˚ mata kecilnya melirik minah dengan tatapan takut – takut. Mengingat temannya ini sempat memenangkan tempat ke-2 dikejuaran Hapkido Nasional, dia benar – benar tak ingin menjadi pengganti samsak atau apapun itu untuk bahan latihannya.

“Hyaa~~ apa kalian sudah mendengarnya?” teriak Chorong dengan nafas tersengal.

Chorong yang baru saja memasuki kelas terlihat sangat riuh dan bersemangat memecah keheningan. Hening yang semu dan hanya berlangsung sementara tentunya, hingga akhirnya Rombongan Namja  gila sekelasnya kembali dari kantin ditambah Park Chorong sahabatnya dari kelas sebelah yang suka tiba- tiba nimbrung tak jelas.
Ri Rin bernafas lega, tidak di sangka Park Chorng sahabatnya itu juga ada fungsinya -_- Dia pun terbebas dari tekanan Minah yang membuatnya hampir kehilangan separuh nyawanya. Setidaknya dia aman untuk hari ini pikirnya.

“Sulli katanya pacaran dengan siswa SMP!”

Mwo? Jinjja? Kau mengetahuinya dari mana?  Aigoo~ benar – benar tidak bisa dipercaya” Ujar Minah seraya menggelengkan kepala.

“Hehe. . Ilhoon yang mengatakannya padaku” jawab Chorong tersipu.

Aisss~ Namja Chingu mu itu memang tukang gossip”

Hyaaa~ dari pada kau menilai Ilhoon ku seperti itu, apa kau tidak berfikir kalo si Sulli itu yang punya kelainan jiwa ohh?”

Perlahan Ri Rin mengangkat kakinya, mencoba untuk meninggalkan kedua sahabatnya yang terlihat sangat heboh penuh Euphoria. Hingga akhirnya ia berhasil berdiri melangkahkan kaki perlahan menuju pintu kelas.

Hanya berjarak beberapa kaki lagi hingga Ri Rin bisa dikatakan berhasil meloloskan diri. Namun, tubuhnya seakan membeku mendengar beberapa kalimat yang terus mendengung di telinganya mengharuskan kakinya untuk berhenti melawan perintah otaknya yang entah, apa memang masih ada? -__-

“Ommo~ Ommo apa dia Phedophilia?”

Kata – kata Chorong berhasil membuat tubuh Ri Rin melemas, kakinya melorot menjatuhkan badannya dengan tangan yang menjadi satu – satunya penumpu tubuhnya. Ri Rin terduduk mematung di depan pintu kelasnya, Lalu – lalang siswa –siswi yang bahkan mengira dirinya pengemis -_- pun sudah tak di gubrisnya.

“Kalau dengan siswa SMP sudah dibilang Phedophil , lalu aku yang pacaran dengan anak SD?” desis Ri Rin hampir tak terdengar.

Andwee. . Andweyo~”

Wajahnya menerawang jauh, perlahan kembali samar terdengar percakapan kedua temannya.

“Chorong-ah yang namanya Phedophilia itu Namja yang suka dengan Yeoja yang lebih muda. Nah kalau Yeoja yang uka dengan Namja yang lebih muda itu disebut Cougar

 Cougar? Ah, . . Nde~” Ucap Chorong dengan anggukan

Ri Rin memasang wajah datarnya, memasang wajah seolah tak heran mengapa dirinya sampai salah mengartikan kedua kelainan psikis itu sebelumnya.

“Oh jadi aku seharusnya disebut Cougar ––––Eh? bukan waktunya untuk kagum Pabo~ Aiss Jinjja~” desisnya pelan merutuki diri.

Ekspresi datarnya kini berubah, digantikan mata membulatnya yang berair dengan mulut yang terbuka. Semakin menambah kesan pengemis yang kini melekat untuknya.

‘Ottokhe~~ !?’

‘jadi benar – benar tidak bisa bilang yang sebenarnya, kalau Jong In anak SD -_-’

***

Aroma kopi yang tercium selalu mampu memberi Namja itu kenyamanan, entah mengapa aroma kopi yang memenuhi ruangan sangat disukai otaknya. Sesekali matanya memandang Yeoja di hadapannya yang sedari awal terus memandangnya intens, menurutnya bahkan Yeoja itu hingga tak berkedip selama beberapa menit.

“Bisa kah Noona berhenti memandangku dengan wajah aneh seperti itu”  gumam Jong In mengekspresikam rasa risihnya. Ya risih. . . tak tahu harus bersikap seperti apa dihadapan Yeoja yang terus mendebarkan hatinya.

‘Bahkan tanpa tatapan mu pun sudah membuat adrenalin ku memacu’ ungkap Jong In dalam hatinya.

Jong In. . . Jong In-ah” panggil Ri Rin

Ne?” sahut Jong In seadanya.

“Apa aku sangat – sangat aneh?”

“Umm. . . Jika dipikir dengan anggapan umum, mungkin juga bisa dianggap begitu”

Ri Rin terdiam mengolah maksud ‘Anggapan Umum’ yang dilontarkan Jong In barusan.

“Tapi, karena belakangan ini yang namanya pacaran beda usia juga cukup popular dan bisa diterima. Jadi kalau menurut mu baik, begitupun mungkin tidak apa” Ujar Jong in seraya menyodorkan sebuah tabloid.

Ri Rin menilik tabloid yang disodorkan Jong In

‘Pasangan Bintang Korea ini Hadapi Perbedaan Usia’
1. Yang Hyun Suk - Lee Eun Joo (12 Tahun)
2. Yoo Jae Suk - Na Kyung Eun (9 Tahun)
3. Han Hye Jin - Ki Sung Yong (8 Tahun)
. . .
. . .

“Padahal kau sendiri bilang Phedophil “ ujar Ri Rin tanpa meniggalkan kesan serius nya dengan mata yang masih sibuk membaca. Di dalam artikel singkat itu terdapat jejeran beberapa nama yang ankrap di telinganya.

“Soalnya kupikir sangat menarik”

“Hyaa~ Kim Jong In, jangan seenaknya bilang ‘menarik’ seperti itu, aku benar – benar sangat bingung” protes Ri Rin.

“Bingung? Soal putus atau tidak?”

Ri Rin lagi – lagi seperti dihujani tembakan peluru tepat di Jantungnya, rasa sesak memenuhi  dadanya, mengapa Namja dihapadannya dapat mengutarakan hal – hal yang tanpa difikirnya mampu dengan membuatnya terkena serangan jantung tiba - tiba

“Putus. . .?”
-
-
-
-
TBC

Hwaaaa~~ author bingung mau TBC in dimana~~ mana bentar lagi udah praktikum, keburu gawat kalo ga di tamatin cepet – cepet nih -_- bisa malah terbengkalai. Mudahan reader bisa dapet fellnya yah ^^ selain itu sebenarnya sih ini mau dibuat trilogy tapi ga tau kenapa alurnya kelambatan dan yaah muncul rada banyak klimaks so mau ga mau mungkin bisa sampai 5 chapter -_- weewww~~ Fighting!! Aja sih, leave some coment! No Sider right ;))