Monday, January 5, 2015

My Secret Namja Chapter 4 (end)

oleh Unknown pada 2:49 AM
Tittle           : My Secret Namja
Author           : Marga Rieta
Length           : Chaptered
Cast             : Kim Jong in
                   Park Ri Rin (OC)
                   All Exo member
Genre            : Romance, Friendship, Comedy, School life, Divergence
Rating           : PG 13
Summery          : “Gwaenchana, kumohon izinkan aku  memulainya sekali lagi dari awal, mulai dari titik dimana aku menyukaimu”

Author kembali lagi ngelanjutin FF yang sempat tertunda, My Secret Namja Chap 4, yang sebelumnya ada Chap 1, Chap 2, dan Chap3*ya iya lah --“* jadi baca dulu*apadehh*
Langsung deh cekidot Juseyoo~~

.:NO SIDER..NO PLAGIATOR..NO COPAS..NO BASHING :.


Author Pov

“Rin-ah, apa benar Jong In itu anak SD?”

“A.. A..Apa?”

“Mereka katanya melihat Namja yang waktu itu bersama mu kemarin memamkai seragam SD”

Seperti di hujani bom atom, nafas Ri Rin seperti menghilang sepersekian detik, kakinya seperti tidak bisa menapak lagi. Pintu kelas 12-1 hanya tinggal beberapa langkah lagi dihadapannya, tapi baginya pintu itu seperti ber mil – mil jauhnya.

Minah meraih lengan Ri Rin sedikit memberikan tarikan kecil “Rin-ah kajja, kita ke kelas dan jelaskan semuanya kepada Namja – namja bodoh yang memfitnah Jong In mu itu, tega sekali mereka membuat bualan aneh seperti itu palli~”

***

Hwaa~~ itu Ri Rin” seru Baekhyun kegirangan seperti sedang menang lotre --“

“Ri Rin-ah, anak SD itu pacarmu kan?” Tanya Chanyeol yang sebenarnya seperti bukan bertanya melainkan lebih ke menghardik.

“Benar – benar pacaran sama anak SD?” tambah Kris yang tiba – tiba nimbrung dari kelas sebelah.

Luhan yang sedari tadi sibuk bermain rubik juga ikutan nimbrung “Anak SD?”.

“Ne, Hyung. Chanyeol Hyung yang melihatnya kemarin sore sewaktu pulang dari Sunga Han” Jelas Sehun yang entah muncul dari mana bisa sejauh itu main – main ke kelas 12 yang seharusnya dia duduk manis dikelasnya, 11-2 .

Suho yang baru datang dari ruang guru juga ikutan nimbrung “Mwoo~ apa sehabis kita bersepeda kemarin?”

“Yeheet~” jawab Sehun singkat.

Suho seakan tersadar akan sesuatu balik mengomentari “Kau? Hyaa~ Apa yang kau lakukan di kelas 12 Oh Sehun?” sehun hanya membalasnya dengan senyum simpul.

“Igee Bwoya~~~” teriakan Chorong menggelegar ke seluruh penjuru kelas.

“Hyaa~~ Park Chanyeol, kau pasti salah liat ohh! Kurasa matamu perlu di operasi lasik sekali lagi!!!” bentaknya.

Ri Rin hanya bisa terdiam, dengan mata yang menerawang sibuk menimbang – nimbang kata apa yang harus dia ucapkan.

…Tidak apa – apakan, tak apakan kalau aku Yeoja Chingu dari anak SD’ pikir Ri Rin dalam hati.

Hyaa~~ Nenek sihir aku benar – benar melihatnya” rutuk Chanyeol.

“Chanyeolie~~ apa kau yakin kemarin tidak lupa memakai lensa kontakmu?” tambah Baekhyun memastikan.

Sehun memukul lengan Baekhyun kesal “Hyaa~ Hyung kau ini membela siapa sih?”

Tatapan Baekhyun menajam “Oh Sehun! Beraninya kau memukul Hyung mu~~” teriaknya dengan suara yang setidaknya 3 oktaf sembari mengajar Sehun yang kabur entah kemana.

“Rin-ah tidak mungkin kan?” ujar Minah

“Ayo katakan pada mereka” tambah Chorong.

“Se…sebenarnya!” Ri Rin menarik nafas dalam seraya mengatungkan ucapannya.

Ri Rin yang akhirnya angkat bicara menarik perhatian seluruh penghuni kelas, semuanya melangkah mendekat. Luhan melempar rubiknya kesembarang tempat memilih memusatkan perhatian, bahkan Baekhyun dan Sehun yang sebelumnya sibuk bertengkar ikut merapat, Chanyeol mengambil posisi di garis depan. Chorong dan Minah berada di kubu lain memandang Ri Rin tak kalah penasaran.

Ri Rin memberi senyuman lebar  “Sebenarnya, itu adik Jong In” ungkapnya dengan senyum yang dia usahakan semanis mungkin.

“Tidak asik ah~” keluh kubu Namja yang berbalik kembali ke alam mereka masing - masing dengan mimik datar.

Hwaa~~ Jadi punya adik yah! Kyeopta kyop~” Seru Minah dan Chorong terkesima.

‘Menyedihkan’ desis Ri Rin dalam hati.
***

Di tengah riuh pengunjung EXO Coffee Shop “Terima kasih, ini hangat” gumam seorang Yeoja sambil menyodorkan sweater yang terlipat rapi di atas meja cafe.

Jong In sedikit tercengang “Kenapa? Noona?”

“A….Aku manusia yang menyedihkan…” isak Ri Rin dengan air matanya yang mengalir tak terbendung.

Jong In Pov

Aku sedikit kaget melihat keadaanya. Kulihat wajahnya sudah sangat sembab, bahkan hidungnya sudah memerah, pasti karena ia terus menangis di tengah cuaca dingin yang menyelimuti hari ini. Saat melihat keadaannya yang seperti ini entah mengapa perasaan aneh itu akan selalu muncul.

‘Hah? Kenapa? Noona?’ tanyaku yang lagi – lagi  mendapatinya bertingkah aneh.

‘A….Aku manusia yang menyedihkan…’ ungkapnya dengan suara bergetar yang ku yakin karena menahan isakan tangisnya yang sudah tumpah.

Kupandang wajahnya lekat, telah kuputuskan…

Noona, Kita putus saja!”

Author Pov

Sekujur tubuh Ri Rin menegang, tak sepatah katapun yang bisa lolos dari mulutnya, tenggorokannya seperti tercekat sedangkan air matanya masih terus meluap.

“Dari awal memang sudah salah kan?” desak  Jong In dengan suara yang meninggi.

“Yang Noona suka adalah aku yang mahasiswa, bukan aku yang anak SD” tegasnya.

Mencoba mencairkan hati Jong In “Iya, tapi Jong In-ah…”

Noona cari saja mahasiswa lain yang keren, aku sendiri juga repot kalau tiap kali ada sesuatu, disuruh berpura – pura jadi mahasiswa terus – terusan”

Dengan isakan Ri Rin mencoba merangkai kata “Mengapa kau berkata seperti itu sih? Aku kan sangat su…”

Jong In menggeprak meja di hadapan mereka “KALAU BEGITU JANGAN MENANGIS LAGI!”

Sudah bisa di pastikan Yeoja di hadapannya sangat kaget, ini pertama kalinya ia melihat Jong In marah dan terlihat sangat serius.

Anak – anak SD yang juga berada di Coffee Shop seketika teralih menilik sosok Jong In.

“Gawaat~ Kamjong benar – benar ngamuk”

“BERISIK!!” teriak Jong In yang ternyata masih bisa mendengar perkataan teman – temannya.

“Kita kena marah deh”

Kembali focus ke Yeoja di hadapannya “Jangan datang kesini lagi! kalau tetap ingin datang, aku yang tidak akan datang lagi”

Ri Rin kembali meneteskan air matanya ‘Aku ditolak?’ pikirnya.

Jong In mengulurkan tangannya menyodorkan sebuah saputangan coklat miliknya. Ri Rin segera meraihnya tanpa fikir panjang lagi mengeluarkan semua cairan yang seperti menumpuk di lubang pernafasannya-ehem- ingus men.

“Hwa~~ banyak sekali” ungkap Jong In dengan wajah datar mengingat sapu tangan itu baru dia cuci.

“Jangan gigit tangan ku Noona!

“Padahal, seandainya saja di dunia ini hanya ada aku dan Jong In dengan begitu tidak akan di komentari oleh siapa pun kan” keluh Ri Rin masih dengan isak tangisnya.

“Sudah, Noona jangan bicara seperti anak kecil lagi” protes Jong In

‘Aku benar- benar tidak tau siapa yang lebih tua saat ini’

‘Mianhae’
***
Ri Rin Pov

Jam istirahat sudah tidak penting lagi bagiku, yang kulakukan saat ini hanya meringkuk di kursi sambil terus – terusan menangis. Minah dan Chorong masih terus sibuk menenangkanku, tapi itu sedikit banyak tidak begitu membantu kurasa, masalahnya ada pada diriku.

“Ri Rin-ah, Uljima~ sebenarnya kau kenapa?”

Ku geleng kepala pelan “Aniya, Biarlah ditolak mau diapakan lagi Yeoja payah seperti ku ini…”

“Pulang sekolah kita ke karaoke saja ohh? Kami yang traktir” bujuk Minah.

‘Saking takutnya ditertawakan, rahasia yang tidak bisa kuceritakan pada siapa pun… aku benar- benar payah’ desis ku dalam hati
***
Author Pov

KRING KRING KRING

Palli~~! Aku sudah tidak sabar ingin menyanyikan lagu Moonlight” sorak Chorong kegirangan.

“Iya, Iya~~” celetuk Minah

“Kau ingin menyanyikan apa, Minah-ya? Apa Something eh… Mr.Chu juga bagus kan?”

Minah memasang wajah sedatar mungkin “Sudah hentikan Chorong, Aisss~ benar – benar”

Ketiganya melangkahkan kaki melewati gerbang sekolah, langkah Ri Rin masih terhuyung menyusul di belakang Minah dan Chorong, belum sepenuhnya tersadar dan kembali dari kenyataan pahit yang belum bisa dilupakaanya. Badannya memamg sedang bersama teman – temannya tapi pikirannya tidak bersama mereka.

“Jong In”

Ri Rin mematung sekujur tubuhnya membeku mendapati sosok Namja di trotoar seberang dari jalan yang dilaluinya.

“Rin-ah kenapa?”

DEGG

Reflex Ri Rin mengalihkan pandangan menarik keduanya kembali menusuri trotoar “Aniya~ bukan apa – apa kajja!”

Ri Rin Pov

Jong In apa dia habis membeli kartu itu lagi? kudorong Minah dan Chorong paksa untuk kembali berjalan aku harus cepat pergi sebelum mereka melihat Jong In memakai seragam Sekolah.

“Ada apa sih? Kau aneh sekali Park Ri Rin” celoteh Chorong padaku.

Langkah ku rasanya sangat berat tapi kurasa benar apa yang dikatakan Jong In padaku. Mengakhiri semua ini pasti yang terbaik. Benar apa kata Jong In, aku sejak awal sudah salah, yang ku sukai adalah Jong In yang mahasiswa bukan Jong In yang anak SD.
Langkah ku terhenti, sebuah memori kembali terngiang di kepalaku,

“ini suara Jong In…”

‘Menurutku usia tidak selalu ada hubungannya’

Perkataan Jong in waktu itu kembali terdengar di telingaku, kupikir maksud sebenarnya dari perkataan Jong In bukan itu, tapi…

Mahasiswa atau anak SD itu tidak ada hubungannya, itu tidak usah di perdulikan! yang terpenting adalah aku Park Ri Rin sangat menyukai Kim Jong In.

“JONG IN!!” teriak ku lolos.

Author Pov

‘JONG IN!!’

Sebuah teriakan terdengar menyerukan namanya, didapatinya seorang Yeoja yang sudah tak asing lagi baginya. Ri Rin berlari ke arah Jong In air mata dan perasaannya sudah tidak dapat terbendung lagi.

“Eh? Jong In maksudnya itu…”

“Mwo?”

Minah dan Chorong hanya terpaku memandang sahabatnya berlari ke arah seseorang yang mereka pikir jelas memakai seragam sekolah dasar.

Ri Rin Pov

“Temanmu sepertinya kaget” tandas Jong In menyapa kedatangan ku yang masih mencoba mengatur nafas.

Gwaenchana,” sahutku masih dengan nafas berat.

Paru – paruku akhirnya sedikit terisi, nafasku sudah cukup teratur dan akhirnya aku memberanikan diri membuka mulutku mengumpulkan semua keyakinan yang ku miliki.

Ige…Kalau bersedia, kumohon jadilah pacarku”

Jong In sepertinya tersentak mendengar statement ku yang bahkan bagiku sendiri cukup sangat mengejutkan, mata coklat itu menatapku lekat. Caranya menatapku tidak pernah berubah, tatapan lembut yang sangat menenangkan hati.

‘Kim Jong In aku tidak tahan lagi mataku benar – benar memanas’

“Aku anak SD” sahutnya

Gwaenchana

“Nanti Noona bisa disebut Cougar

Gwaenchana

“Bagaimana jika…”

“kumohon izinkan aku memulainya sekali lagi dari awal, mulai dari titik dimana aku menyukaimu” potong ku cepat sebelum ia mengelak.

‘Aku sudah yakin Kim Jong In’

Sepersekian detik aku menunggu, “Tidak bisa yah?” tanyaku tak sabar
Jong In tersenyum tipis menampakkan seringai yang selalu membuatku seperti ingin jatuh pingsan “Boleh Noona

Author Pov

Ri Rin menghambur ke arah Jong In “Hwaa~~~ Gomawo” soraknya

“Sebenarnya aku juga dari kemarin selalu memikirkan…”

“Jong In-ah Jongmal Saranghae” Ungkap Ri Rin sembari mengeratkan pelukannya memperkecil jarak di antara mereka.

“Kalimat orang jangan dipotong…”

Perkataan Jong In terpotong, bukan karena dipotong oleh ucapan – ucapan aneh si 4D di hadapannya, melainkan matanya yang teralih memandang senyum lepas Ri Rin yang memandangnya. Ini lah Eye smile yang sangat dirindukannya.
-
-
-
-
~  FIN ~

Mianhae agak pendekan, kalo di panjangin lagi alurnya takut malah ga di tamatin hehehe, susah yahh kalo authornya moody –“ tapi semoga reader cukup puas dengan FF ini dan Jongmal gomawo buat yang udah ngiklasin waktunya buat ngebaca FF gaje ini hahaha. Akhir kata Annyeong buat semua pay pay~~~

Sekali lagi ngebuat FF itu butuh waktu berjam – jam bahkan bisa jadi berhari – hari, tapi kamu cuma butuh waktu ga lebih dari 5 menit untuk menghargai karya Authonya sendiri, hanya dengan meninggalkan jejak berupa komentar sebagai tanda terima kasih,