Tittle : My Secret Namja
Author : Marga Rieta
Length : Chaptered
Cast :
Kim Jong in
Park Ri Rin (OC)
All Exo member
Genre : Romance, Friendship, Comedy, School life, Divergence
Rating : PG 13
Summery : “Gwaenchana,
kumohon izinkan aku memulainya sekali
lagi dari awal, mulai dari titik dimana aku menyukaimu”
Author
kembali lagi ngelanjutin FF yang sempat tertunda, My Secret Namja Chap 4, yang sebelumnya ada Chap 1, Chap 2, dan Chap3*ya
iya lah --“* jadi baca dulu*apadehh*
Langsung
deh cekidot Juseyoo~~
.:NO SIDER..NO PLAGIATOR..NO COPAS..NO BASHING :.
Author Pov
“Rin-ah,
apa benar Jong In itu anak SD?”
“A..
A..Apa?”
“Mereka
katanya melihat Namja yang waktu itu
bersama mu kemarin memamkai seragam SD”
Seperti
di hujani bom atom, nafas Ri Rin seperti menghilang sepersekian detik, kakinya
seperti tidak bisa menapak lagi. Pintu kelas 12-1 hanya tinggal beberapa
langkah lagi dihadapannya, tapi baginya pintu itu seperti ber mil – mil
jauhnya.
Minah
meraih lengan Ri Rin sedikit memberikan tarikan kecil “Rin-ah kajja, kita ke kelas dan jelaskan semuanya kepada Namja – namja bodoh yang memfitnah Jong
In mu itu, tega sekali mereka membuat bualan aneh seperti itu palli~”
***
“Hwaa~~ itu Ri Rin” seru Baekhyun
kegirangan seperti sedang menang lotre --“
“Ri
Rin-ah, anak SD itu pacarmu kan?” Tanya Chanyeol yang sebenarnya seperti bukan
bertanya melainkan lebih ke menghardik.
“Benar
– benar pacaran sama anak SD?” tambah Kris yang tiba – tiba nimbrung dari kelas
sebelah.
Luhan
yang sedari tadi sibuk bermain rubik juga ikutan nimbrung “Anak SD?”.
“Ne,
Hyung. Chanyeol Hyung yang melihatnya kemarin sore sewaktu pulang dari Sunga Han”
Jelas Sehun yang entah muncul dari mana bisa sejauh itu main – main ke kelas 12
yang seharusnya dia duduk manis dikelasnya, 11-2 .
Suho
yang baru datang dari ruang guru juga ikutan nimbrung “Mwoo~ apa sehabis kita
bersepeda kemarin?”
“Yeheet~”
jawab Sehun singkat.
Suho
seakan tersadar akan sesuatu balik mengomentari “Kau? Hyaa~ Apa yang kau lakukan di kelas 12 Oh Sehun?” sehun hanya
membalasnya dengan senyum simpul.
“Igee
Bwoya~~~” teriakan Chorong menggelegar ke seluruh penjuru kelas.
“Hyaa~~
Park Chanyeol, kau pasti salah liat ohh! Kurasa matamu perlu di operasi lasik
sekali lagi!!!” bentaknya.
Ri
Rin hanya bisa terdiam, dengan mata yang menerawang sibuk menimbang – nimbang
kata apa yang harus dia ucapkan.
‘…Tidak apa – apakan, tak apakan kalau aku
Yeoja Chingu dari anak SD’ pikir Ri Rin dalam hati.
“Hyaa~~ Nenek sihir aku benar – benar
melihatnya” rutuk Chanyeol.
“Chanyeolie~~
apa kau yakin kemarin tidak lupa memakai lensa kontakmu?” tambah Baekhyun
memastikan.
Sehun
memukul lengan Baekhyun kesal “Hyaa~ Hyung kau ini membela siapa sih?”
Tatapan
Baekhyun menajam “Oh Sehun! Beraninya kau memukul Hyung mu~~” teriaknya dengan suara yang setidaknya 3 oktaf sembari
mengajar Sehun yang kabur entah kemana.
“Rin-ah
tidak mungkin kan?” ujar Minah
“Ayo
katakan pada mereka” tambah Chorong.
“Se…sebenarnya!”
Ri Rin menarik nafas dalam seraya mengatungkan ucapannya.
Ri
Rin yang akhirnya angkat bicara menarik perhatian seluruh penghuni kelas,
semuanya melangkah mendekat. Luhan melempar rubiknya kesembarang tempat memilih
memusatkan perhatian, bahkan Baekhyun dan Sehun yang sebelumnya sibuk
bertengkar ikut merapat, Chanyeol mengambil posisi di garis depan. Chorong dan
Minah berada di kubu lain memandang Ri Rin tak kalah penasaran.
Ri
Rin memberi senyuman lebar “Sebenarnya,
itu adik Jong In” ungkapnya dengan
senyum yang dia usahakan semanis mungkin.
“Tidak
asik ah~” keluh kubu Namja yang
berbalik kembali ke alam mereka masing - masing dengan mimik datar.
“Hwaa~~ Jadi punya adik yah! Kyeopta kyop~” Seru Minah dan Chorong
terkesima.
‘Menyedihkan’
desis Ri Rin dalam hati.
***
Di
tengah riuh pengunjung EXO Coffee Shop
“Terima kasih, ini hangat” gumam seorang Yeoja
sambil menyodorkan sweater yang
terlipat rapi di atas meja cafe.
Jong
In sedikit tercengang “Kenapa? Noona?”
“A….Aku
manusia yang menyedihkan…” isak Ri Rin dengan air matanya yang mengalir tak
terbendung.
Jong In Pov
Aku sedikit kaget
melihat keadaanya. Kulihat wajahnya sudah sangat sembab, bahkan hidungnya sudah
memerah, pasti karena ia terus menangis di tengah cuaca dingin yang menyelimuti
hari ini. Saat melihat keadaannya yang seperti ini entah mengapa perasaan aneh
itu akan selalu muncul.
‘Hah? Kenapa? Noona?’ tanyaku yang lagi – lagi mendapatinya bertingkah aneh.
‘A….Aku manusia yang menyedihkan…’ ungkapnya
dengan suara bergetar yang ku yakin karena menahan isakan tangisnya yang sudah
tumpah.
Kupandang wajahnya
lekat, telah kuputuskan…
“Noona, Kita putus saja!”
Author
Pov
Sekujur
tubuh Ri Rin menegang, tak sepatah katapun yang bisa lolos dari mulutnya, tenggorokannya
seperti tercekat sedangkan air matanya masih terus meluap.
“Dari
awal memang sudah salah kan?” desak Jong
In dengan suara yang meninggi.
“Yang Noona
suka adalah aku yang mahasiswa, bukan aku yang anak SD” tegasnya.
Mencoba
mencairkan hati Jong In “Iya, tapi Jong In-ah…”
“Noona cari saja mahasiswa lain yang
keren, aku sendiri juga repot kalau tiap kali ada sesuatu, disuruh berpura –
pura jadi mahasiswa terus – terusan”
Dengan
isakan Ri Rin mencoba merangkai kata “Mengapa kau berkata seperti itu sih? Aku
kan sangat su…”
Jong
In menggeprak meja di hadapan mereka “KALAU BEGITU JANGAN MENANGIS LAGI!”
Sudah
bisa di pastikan Yeoja di hadapannya
sangat kaget, ini pertama kalinya ia melihat Jong In marah dan terlihat sangat
serius.
Anak
– anak SD yang juga berada di Coffee Shop
seketika teralih menilik sosok Jong In.
“Gawaat~
Kamjong benar – benar ngamuk”
“BERISIK!!”
teriak Jong In yang ternyata masih bisa mendengar perkataan teman – temannya.
“Kita
kena marah deh”
Kembali
focus ke Yeoja di hadapannya “Jangan datang kesini lagi! kalau tetap ingin
datang, aku yang tidak akan datang lagi”
Ri
Rin kembali meneteskan air matanya ‘Aku
ditolak?’ pikirnya.
Jong
In mengulurkan tangannya menyodorkan sebuah saputangan coklat miliknya. Ri Rin segera
meraihnya tanpa fikir panjang lagi mengeluarkan semua cairan yang seperti menumpuk
di lubang pernafasannya-ehem- ingus men.
“Hwa~~
banyak sekali” ungkap Jong In dengan wajah datar mengingat sapu tangan itu baru
dia cuci.
“Jangan
gigit tangan ku Noona!”
“Padahal,
seandainya saja di dunia ini hanya ada aku dan Jong In dengan begitu tidak akan
di komentari oleh siapa pun kan” keluh Ri Rin masih dengan isak tangisnya.
“Sudah,
Noona jangan bicara seperti anak
kecil lagi” protes Jong In
‘Aku benar- benar tidak tau siapa
yang lebih tua saat ini’
‘Mianhae’
***
Ri Rin
Pov
Jam
istirahat sudah tidak penting lagi bagiku, yang kulakukan saat ini hanya
meringkuk di kursi sambil terus – terusan menangis. Minah dan Chorong masih
terus sibuk menenangkanku, tapi itu sedikit banyak tidak begitu membantu kurasa,
masalahnya ada pada diriku.
“Ri
Rin-ah, Uljima~ sebenarnya kau kenapa?”
Ku
geleng kepala pelan “Aniya, Biarlah
ditolak mau diapakan lagi Yeoja payah
seperti ku ini…”
“Pulang
sekolah kita ke karaoke saja ohh? Kami yang traktir” bujuk Minah.
‘Saking takutnya ditertawakan,
rahasia yang tidak bisa kuceritakan pada siapa pun… aku benar- benar payah’
desis ku dalam hati
***
Author Pov
KRING
KRING KRING
“Palli~~! Aku sudah tidak sabar ingin
menyanyikan lagu Moonlight” sorak
Chorong kegirangan.
“Iya,
Iya~~” celetuk Minah
“Kau
ingin menyanyikan apa, Minah-ya? Apa Something eh… Mr.Chu juga bagus kan?”
Minah
memasang wajah sedatar mungkin “Sudah hentikan Chorong, Aisss~ benar – benar”
Ketiganya
melangkahkan kaki melewati gerbang sekolah, langkah Ri Rin masih terhuyung
menyusul di belakang Minah dan Chorong, belum sepenuhnya tersadar dan kembali
dari kenyataan pahit yang belum bisa dilupakaanya. Badannya memamg sedang bersama
teman – temannya tapi pikirannya tidak bersama mereka.
“Jong
In”
Ri
Rin mematung sekujur tubuhnya membeku mendapati sosok Namja di trotoar seberang dari jalan yang dilaluinya.
“Rin-ah
kenapa?”
DEGG
Reflex
Ri Rin mengalihkan pandangan menarik keduanya kembali menusuri trotoar “Aniya~ bukan apa – apa kajja!”
Ri Rin Pov
Jong
In apa dia habis membeli kartu itu lagi? kudorong Minah dan Chorong paksa untuk
kembali berjalan aku harus cepat pergi sebelum mereka melihat Jong In memakai
seragam Sekolah.
“Ada
apa sih? Kau aneh sekali Park Ri Rin” celoteh Chorong padaku.
Langkah
ku rasanya sangat berat tapi kurasa benar apa yang dikatakan Jong In padaku.
Mengakhiri semua ini pasti yang terbaik. Benar apa kata Jong In, aku sejak awal
sudah salah, yang ku sukai adalah Jong In yang mahasiswa bukan Jong In yang
anak SD.
Langkah
ku terhenti, sebuah memori kembali terngiang di kepalaku,
“ini
suara Jong In…”
‘Menurutku usia tidak selalu ada
hubungannya’
Perkataan
Jong in waktu itu kembali terdengar di telingaku, kupikir maksud sebenarnya
dari perkataan Jong In bukan itu, tapi…
Mahasiswa
atau anak SD itu tidak ada hubungannya, itu tidak usah di perdulikan! yang
terpenting adalah aku Park Ri Rin sangat menyukai Kim Jong In.
“JONG
IN!!” teriak ku lolos.
Author Pov
‘JONG
IN!!’
Sebuah
teriakan terdengar menyerukan namanya, didapatinya seorang Yeoja yang sudah tak asing lagi baginya. Ri Rin berlari ke arah
Jong In air mata dan perasaannya sudah tidak dapat terbendung lagi.
“Eh?
Jong In maksudnya itu…”
“Mwo?”
Minah
dan Chorong hanya terpaku memandang sahabatnya berlari ke arah seseorang yang
mereka pikir jelas memakai seragam sekolah dasar.
Ri Rin Pov
“Temanmu
sepertinya kaget” tandas Jong In menyapa kedatangan ku yang masih mencoba
mengatur nafas.
“Gwaenchana,” sahutku masih dengan nafas
berat.
Paru
– paruku akhirnya sedikit terisi, nafasku sudah cukup teratur dan akhirnya aku
memberanikan diri membuka mulutku mengumpulkan semua keyakinan yang ku miliki.
“Ige…Kalau bersedia, kumohon jadilah
pacarku”
Jong
In sepertinya tersentak mendengar statement ku yang bahkan bagiku sendiri cukup
sangat mengejutkan, mata coklat itu menatapku lekat. Caranya menatapku tidak
pernah berubah, tatapan lembut yang sangat menenangkan hati.
‘Kim Jong In aku tidak tahan lagi
mataku benar – benar memanas’
“Aku
anak SD” sahutnya
“Gwaenchana”
“Nanti
Noona bisa disebut Cougar”
“Gwaenchana”
“Bagaimana
jika…”
“kumohon
izinkan aku memulainya sekali lagi dari awal, mulai dari titik dimana aku
menyukaimu” potong ku cepat sebelum ia mengelak.
‘Aku sudah yakin Kim Jong In’
Sepersekian
detik aku menunggu, “Tidak bisa yah?” tanyaku tak sabar
Jong
In tersenyum tipis menampakkan seringai yang selalu membuatku seperti ingin
jatuh pingsan “Boleh Noona”
Author Pov
Ri
Rin menghambur ke arah Jong In “Hwaa~~~ Gomawo” soraknya
“Sebenarnya
aku juga dari kemarin selalu memikirkan…”
“Jong
In-ah Jongmal Saranghae” Ungkap Ri Rin sembari mengeratkan pelukannya
memperkecil jarak di antara mereka.
“Kalimat
orang jangan dipotong…”
Perkataan
Jong In terpotong, bukan karena dipotong oleh ucapan – ucapan aneh si 4D di
hadapannya, melainkan matanya yang teralih memandang senyum lepas Ri Rin yang
memandangnya. Ini lah Eye smile yang
sangat dirindukannya.
-
-
-
-
~
FIN ~
Mianhae
agak pendekan, kalo di panjangin lagi alurnya takut malah ga di tamatin hehehe,
susah yahh kalo authornya moody –“
tapi semoga reader cukup puas dengan FF ini dan Jongmal gomawo buat yang udah ngiklasin waktunya buat ngebaca FF gaje ini hahaha. Akhir kata Annyeong buat semua pay pay~~~
Sekali
lagi ngebuat FF itu butuh waktu berjam – jam bahkan bisa jadi berhari – hari,
tapi kamu cuma butuh waktu ga lebih dari 5 menit untuk menghargai karya
Authonya sendiri, hanya dengan meninggalkan jejak berupa komentar sebagai tanda
terima kasih,